Bagian 11, Karena Katanya Cinta Itu Luas

Bagian 11
Karena Katanya Cinta Itu Luas

Terlepas dari ucapan Nadiya yang begitu mengagetkan membuat Clarissa berfikir lebih jauh lagi, Membuat Clarissa lebih penasaran lagi bahkan sampai bertanya tanya. Sendirian lagi dan sendirian lagi. 

"Duh ini kenapa yaa? Apakah masa masa SMA gua dulu terlalu menyeramkan? Apakah masa masa gua dulu terlalu salah pilih jalan? Bahkan rasa untuk mencintai sesuatu itu tidak ada? Apa gua orang yang gabole mencintai? Masa iya? Masa Tuhan gitu ke gua? Gua udah terlalu jauh? Engga juga, Orang orang juga bilang gua masih muda. Tapi kok orang orang mempunyai masa masa itu dan gua? Engga. Polos banget gua dah. Apa gua cari tau sendiri ya? Keknya gua perlu deh dari tau sendiri, Apakah gua bakal tersesat dengan jalan yg gua pilih? Tapi gua penasaran. Kenapa engga?!! Ayo kita coba." Ucap Clarissa yang tengah berbaring di kamarnya sembari ingin menutup kedua matanya hingga terlelap tidur. 

Selepas Clarissa tertidur. Clarissa bermimpi telah bertemu dengan seseorang. Namun sayangnya seseorang itu tampak kabur dan tidak terlihat, Asing dan sangat misterius. Clarissa merasa aneh dengan mimpinya karena Clarissa merasa itu adalah kejadian bulan lalu. Namun Clarissa berfikir kembali itu bukan kejadian bulan lalu. 

"Baiklah mimpiku, Aku di gantung lagi olehmu. Rasa penasaranku semakin tinggi seperti harapan orang tuaku sekarang. Kesal rasanya. Bangun tidurku tidak menyenangkan lagi." Ucap Clarissa dalam hati. 

Pikiran terbesar Clarissa telah di usik lagi oleh alam sadarnya, Mimpi membuatnya untuk berfikir dan perasaan penasaran menyatukannya. Itu lah yang membuat Clarissa bergerak. 

"Mulai dari mana yaa? Mulai hari ini aja deh." Ucap Clarissa. 

Clarissa melakukan kegiatan pertama di hari setelah pikirannya menyerangnya secara habis habis an. Clarissa bekerja, Makan siang di luar kantornya melanjutkan pekerjaannya. Dan tidak ada lagi kejadian lagi. Clarissa melanjutkan nya kembali. 

Hari kedua telah tiba Clarissa menjalaninya seperti biasanya lagi. Sampai tiba hari ke tujuh. dan Clarissa tidak melalui sesuatu apapun dan tidak terjadi apapun. Bahkan tidak ada satupun yang menarik di hadapannya. Tidak ada yang datang dan masih sama seperti biasanya.

Tujuh hari telah berlalu pikirannya tak tertuju pada siapapun, Pikirannya tak menarik siapapun. Bahkan tangannya enggan untuk menolong seorang pun. Sepertinya Clarissa kebingungan. Kemudian di tengah malam Clarissa mencoba mentelfon Nadiya. 

"Nad, Tolongin gua." Ucap Clarissa. 

"HAH? LO KENAPA SAA?" Ucap Nadiya. 

"Kok gua gabisa tertarik sama seseorang yaa?" Ucap Clarissa. 

"Yaelah Saa, Gua kira lu tersesat, Kontrakan lu kebakar atau lu di culik." Ucap Nadiya. 

"Engga, Gua kebingungan deh Nad." Ucap Clarissa. 

"Yaelah coba deh, Lu yakinin diri lu buat yakin sama satu orang, Tapi biasanya kepercayaan tuh sulit banget di bangun. Mending ikuti kata hati lu aja deh Saa. Cari satu orang yang ngebuat lu nyaman. Karena Cinta itu luas." Ucap Nadiya. 

"Menarik, Gua coba besok yaa Nad." Ucap Clarissa. 

Keesokan harinya Clarissa mencoba melakukan apa yang di sarankan oleh Nadiya. Clarissa mulai menerapkannya selama tujuh hari, Seperti biasanya namun ketika telah sampai pada hari ke tiga Clarissa merasakan aneh dari dirinya sendiri, Clarissa merasa tidak bisa merasakan apa yang di inginkan dirinya sendiri. Namun Clarissa melanjutkannya sampai hari ke tujuh.

"Ini bukan perasaan bingung, Ini perasaan memaksa atas apa yang engga gua butuhin deh. Gua merasa, Gua belum butuh itu untuk saat ini. Apakah gua menyerah atas perasaan gua sendiri? Apakah gua berhenti di rasa kebingungan gua?" Ucap Clarissa pada dirinya sendiri. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagian 12, Pertama Kali Bersama Sama Hingga Lupa