Bagian 4, Kala Dewasa Dia Berbicara Tentang Rumah
Bagian 4
Kala Dewasa Dia Berbicara Tentang Rumah
Nadiya dan Michael menuju toko sandwich buah bersama. Nadiya adalah salah satu teman SMA satu angkatan dengan Michael. Nadiya adalah salah satu seorang yang membantu Michael pada saat Michael tak memiliki pekerjaan. Pada saat Michael kesana kemari melamar pekerjaan, Namun tak ada satupun yang membalasnya dan menerimanya. Untungnya Nadiya tau betul bagaimana sifat dan perilaku Michael, Nadiya mengenalnya cukup jauh, Dari kelas 10 SMA. Mungkin Nadiya merasa cocok jika pekerjaan ini di berikan pada Michael saat itu. Bahkan sampai sekarang setelah 3 tahun berjalan Michael masih bisa improve terhadap pekerjaannya dan menjadikannya lebih baik lagi meskipun sedikit demi sedikit.
Dalam perjalanannya menuju toko sandwich buah.
"Nad? Lu ga kepanasan kan?" Ucap Michael.
"Engga, Udah tenang aja. Berapa kali tiap gua nebeng ke lo, Lo selalu nanya gini dah." Ucap Nadiya.
"Yakan cuaca hari ini panas banget Nad, Siapa tau lu takut panas kan? Kek vampir gitu." Ucap Michael.
"Gausah aneh aneh lo Michael!!." Ucap Nadiya.
"Galak bener lo, Ga pernah berubah emang." Ucap Michael.
"Michael? Lo mau ke toko sandwich buah lagi?" Ucap Nadiya.
"Iya, Tempat favorit gua." Ucap Michael.
"Lu ga bosen apa? 3 tahun lebih kesana terus?" Ucap Nadiya.
"Engga Nad, Gua nyaman disitu untungnya aja mereka masih mau buka tokonya sampai sekarang." Ucap Michael.
"Lo ga ada niatan buat nyoba tempat baru gitu? Siapa tau lo bisa nyaman dengan tempat baru lo." Ucap Nadiya.
"Engga, Males gua Nad. Lo tau kan? Gua orangnya males adaptasi, Takutnya kalo misal gua pindah, Takut ga nyaman, Belom tentu juga disana boleh ngerokok kan, Terus juga gua harus tau kapan toko itu buka dan tutup. Dan gua juga harus mengenal pelayan pelayan baru lagi. Males Nad." Ucap Michael.
"Iya gua tau Michael, Lo kira gua orang yang baru kenal kemaren?! Gua juga cuma ngerekomendasiin si. Gua juga gamau hidup lo itu keliatan flat." Ucap Nadiya.
"Nanti deh Nad gua pikir pikir lagi. Lagian di toko sandwich buah yang biasa gua kunjungi, Bahkan tiap hari. Itu tuh tempat peristirahatan paling tenang deh." Ucap Michael.
"Hah? Tempat peristirahatan paling tenang itu kematian woii!!." Ucap Nadiya.
"Yaudah gua tarik kata kata gua, Tempat peristirahatan untuk dunia yang ricuh." Ucap Michael.
"Iya deh iya. Lo masih ngerokok?" Ucap Nadiya.
Michael tertawa
"Lo kek gatau gua aja Nad." Ucap Michael.
"Yakan siapa tau udah berkurang, Atau lebih bagusnya lagi lo udah berhenti." Ucap Nadiya.
"Engga, Tempat pulang teraman cuma rokok Nad." Ucap Michael.
"Dih, Bahasa lo sekarang tentang rumah dan ketenangan. Tapi apa kabar kesehatan lo Michael?." Ucap Nadiya.
"Gua lebih mementingkan ketenangan dari pada kesehatan." Ucap Michael.
"Padahal dulu gua tau lo ngerokok pas waktu kelas 11 SMA, Itu ngebuat gua kaget. Karena bocah selugu lo kok ngerokok?!" Ucap Nadiya.
"Masa lampau ya? Masih inget aja lo Nad." Ucap Michael.
"Iya itu adalah hal yang ngebuat lo ada sampai sekarang." Ucap Nadiya.
Setelah pembicaraan selama perjalanan ternyata, Mereka adalah dua orang tak lebih dari sahabat. Namun persahabatan mereka tidak di tunjukkan lewat betapa dekatnya mereka, Namun dengan cara mereka tersendiri. Saling mengetahui, Mengerti dan mengingat hal hal kecil.
Komentar
Posting Komentar