Bagian 5, Setelah Semua Lembaran Yang Ku Bawa Telah Jatuh

Bagian 5
Setelah Semua Lembaran Yang Ku Bawa Telah Jatuh

Nadiya dan Michael sampai di toko sandwich buah. Mereka pun turun. Mereka menikmati jam istirahat bersama dan berbicara tentang hal hal kecil kemudian mereka kembali ke kantornya dan meneruskan pekerjaannya. Setelah mereka berdua sampai di kantornya, Hexa membawa sebuah berkas berkas laporan. Hexa sudah menunggu di meja Nadiya. 

"Nad? Darimana lo?" Ucap Hexa. 

"Habis makan siang, Ngapain lo ada di meja gua?" Ucap Nadiya. 

"Santai dong, Galak bener. Gua mo bawain berkas berkas laporan. Sisanya gua serahin ke lo. Dah ya." Ucap Hexa. 

"Okey, Makasih Hexa." Ucap Nadiya. 

Clarissa tak sengaja mendengar pembicaraan Hexa dan Nadiya. Namun Clarissa acuh dengan pembicaraan Hexa dan Nadiya. Ntah mengapa telinganya tetap bisa merespon nya meskipun pikiran Clarissa sedang terfokus pada pekerjaannya. 

Setelah Clarissa menyelesaikan pekerjaannya. Clarissa menyerahkan pekerjaannya kepada Nadiya. 

"Mba ini udah selesai tinggal mengajukan aja." Ucap Clarissa. 

"Eh Clarissa. Kenapa ga sekalian aja? Tinggal ngajuin ke atasan kan? Soalnya saya buru buru." Ucap Nadiya. 

"Yaudah biar saya aja Mba." Ucap Clarissa. 

Clarissa pun membawakan pekerjaannya dan menyerahkan pada Michael. Clarissa mengetuk pintu dan masuk ke ruangannya. Sialnya di karenakan Clarissa sedikit grogi setelah masuk ke ruangan Michael pekerjaan Clarissa jatuh ke lantai. Banyak lembaran lembaran yang jatuh. Michael kaget. Sontak ia langsung menolong Clarissa membereskan lembaran lembaran yang jatuh. 

"Duh sial, Bisa di keluarin gua nih habis ini." Ucap Clarissa dalam hati. 

Michael pun berdiri dari tempat duduknya dan segera menolong Clarissa, Mengambil nya satu persatu. Setelah selesai Clarissa menghadap pada Michael. 

"Eh Pak maaf, Laporannya lupa saya jilid dan ini berantakan banget. Halamannya amburadul.   Maaf Pak, Nanti saya kembali lagi setelah halamannya sudah tertata rapi." Ucap Clarissa. 

Clarissa benar benar malu, Kaget, Grogi. Perasaan Clarissa benar benar campur aduk. Kepalanya benar benar merasakan pusing. Kepalanya menunduk karena perbuatannya. Lalu. 

"Eh, Jangan balik dulu. Coba sini kita jilid bareng bareng. Kalo dua orang yang ngejilid mungkin bisa cepet dari pada satu orang jadi ga bakal makan waktu banyak. Gimana?" Ucap Michael. 

Clarissa sedikit terkejut. Pikiran Clarissa berkata.

"Ini gua ga lagi mimpi kan? Ini gua bener bener ada di dunia nyata ya? Tenang tenang kaki gua masih berada di atas tanah, Itu artinya gua masih benar benar di dunia nyata. Yakali ada manusia bumi sebaik ini." Ucap Clarissa dalam hati. 

Clarissa memeberikan pekerjaannya pada Michael. 

"Duduk aja, Emang mau berdiri terus? Nanti cape lho." Ucap Michael. 

"Iya Pak, Eh Pak saya punya saran. Saya aja yang mengurutkan halaman Pak. Nanti bapak yang ngecek, Kemudian kalau ada kesalahan nanti saya revisi." Ucap Clarissa. 

"Okey." Ucap Michael. 

Clarissa pun duduk, Kemudian mereka berdua pun mulai menjilid satu persatu hingga semuanya selesai dan Michael mengurus pekerjaannya. Permintaan maaf tetap terlontarkan setelah penjilidan telah selesai. 
Siapa sangka hal itu bisa membuat terjadi. Ketenangan Michael dalam menghadapi sebuah hal yang mungkin menjadikan manusia adalah mahluk yang ceroboh. Dari kejadian tersebut membuat Clarissa bertanya tanya

"Ternyata dia pemaaf, Ternyata dia tenang. Ternyata dia tidak terlalu cepat ambil keputusan apa yang mereka lihat. Pantas dia berada di posisi sekarang. Mungkin ini menjadi suatu hal yang memalukan untukku dan mungkin dia tak akan perang bisa lupa. Namun karena kejadian hari ini aku menjadi belajar banyak hal." Ucap Clarissa dalam hati. 







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagian 12, Pertama Kali Bersama Sama Hingga Lupa