Bagian 7, Aku Tak Menyadari Itu, Mengapa Kamu Mengucapkannya?
Bagian 7
Aku Tak Menyadari Itu, Mengapa Kamu Mengucapkannya?
Clarissa pun sampai di tempat yang ia inginkan, Setelah berlama lama di dalam angkutan umum yang panas itu. Clarissa pun sampai di tempat yang ia tuju. Tak lama kemudian Clarissa memasuki sebuah tempat makan berupa restoran yang sedikit besar dan ramai pembeli.
"Ramai juga ni restoran, Semoga aja rasanya sesuai sama keramaian nya deh." Ucap Clarissa.
Selepas Clarissa makan dan kembali ke kantornya dengan memesan ojek online. Setelah sampai di depan kantornya Clarissa melihat Michael yang memarkir motornya dan berjalan. Clarissa berpapasan dengan Michael.
"Lho? Clarissa sama ojek online? Kirain tadi bareng sama Hexa?" Ucap Michael.
"Engga, Soalnya beda tujuan." Ucap Clarissa.
Michael pun langsung masuk ke dalam kantornya begitupun juga Clarissa.
Setelah Clarissa duduk.
"Yah.. Hari ini emang sedikit berbeda dari sebelumnya gua ngerasa ada beberapa hal yang gabisa gua lakuin, Ada beberapa hal yang bukan di bidang gua dan ini adalah hal yang sulit untuk gua. Bahkan gua yang bisa di bilang cepat dalam menangkap sesuatu pun gua kesusahan dalam hal hal kecil kek gini. Ketika gua ngobrol dengan orang asing, Diri gua ga berkutik sekalipun." Ucap Clarissa pada dirinya sendiri.
"Tapi gua penasaran dengan Michael? Eh? Kenapa gua penasaran?!" Ucap Clarissa dalam hati.
Hati Clarissa tak bisa menyela rasa penasarannya dengan Michael meski logikanya menyadarkannya.
Keesokan harinya Clarissa berniat untuk melakukan aktivitas adaptasinya setiap hari. Berkunjung di setiap tempat makan. Berjalan jalan selepas pulang kerja. Semuanya Clarissa lakukan sendirian demi adaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Dua minggu telah berjalan.
Di keesokan harinya terlihat Michael berangkat terlambat ke kantornya dan tidak mengenakan motornya. Rokoknya tertinggal.
"Sial, kenapa bisa gua bangun terlambat dah. Berantakan semuanya deh." Ucap Michael.
Michael sedikit menyesal, Namun ia tetap menjalankan kebiasaanya seperti biasa. Mungkin ada beberapa yang ia ubah sehingga pada saat jam 12:00 saat ia hendak keluar seperti biasa.
"Lho Michael? Kirain ga berangkat." Ucap Clarissa.
"Gua kesiangan dah." Ucap Michael.
"Tumben banget, Biasanya lu berang lebih awal dari pada gua." Ucap Clarissa.
"Iya, Rokok gua ketinggalan juga lagi." Ucap Michael.
"Ayo deh beli." Ucap Clarissa.
Bola mata Michael langsung memutarkan arahnya dan melihat Clarissa.
"Lu ngerokok?" Ucap Michael.
"Engga, Maksdunya sekalian keluar aja." Ucap Clarissa.
"Gua ga bawa motor Clarissa." Ucap Michael
"Ikut gua aja yok?" Ucap Clarissa.
"Ikut kemana Clarissa?" Ucap Michael.
"Keluar cari makanan, Sekalian beli rokok lu tuh." Ucap Clarissa.
"Ayo deh." Ucap Michael.
Mereka berdua pun pergi bersama menaiki angkutan umum. Mereka duduk bersebelahan. Sampai Michael bingung.
"Ini mau kemana?" Ucap Michael.
"Kita pergi toko sandwich yang biasa kamu beli itu setiap jam istirahat kerja." Ucap Clarissa.
"Dari mana kamu tau aku selalu berada di toko itu?" Ucap Michael.
"Setelah beberapa minggu aku selalu keluar untuk membeli makanan, dan secara tidak sengaja aku melihatmu dengan sebatang rokok, satu gelas berisi minuman dan terkadang satu potong sandwich berukuran sedikit besar." Ucap Clarissa.
Michael terdiam dengan beberapa jawaban yang telah di lontarkan oleh Clarissa. Lalu Michael bertanya.
"Sebelumnya kamu pergi ke mana saja? Apakah kamu sudah menemukan atau sudah mempunyai tempat yang kamu anggap itu adalah sebuah tempat untuk beristirahat setelah pekerjaanmu menumpuk?" Ucap Michael.
"Michael, Aku hanya mengunjungi beberapa tempat makan di kota ini. Sampai saat ini aku belum mempunyai tempat yang nyaman itu. Semua tergantung kemauanku, Ntah itu ingin makan makanan berat maupun makanan ringan." Ucap Clarissa.
Setelah itu pembicaraan pun berhenti karena mereka telah sampai di toko sandwich.
Komentar
Posting Komentar