Bagian 9, Kepergian Di Museum
Bagian 9
Kepergian Di Museum
Keesokan harinya Clarissa, Nadiya dan satu teman Nadiya bertemu di halte bus. Clarissa yang menemui mereka berdua di halte bus.
Sebelum mereka berdua berangkat Clarissa bertemu dan bertegur sapa dengan teman Nadiya, Ia bernama Salva.
"Clarissa sini." Ucap Nadiya melambaikan tangan.
Clarissa melihat nya dan bergegas untuk menemui Mereka berdua. Ketika berjumpa Nadiya memperkenalkan salah satu temannya.
"Eh Sal, Kenalan dong." Ucap Nadiya.
Salva mengulurkan tangannya dan menyebutkan namanya, begitupun juga Clarissa. Mereka berangkat menuju museum dengan menaiki kereta. Ketika dalam perjalanan Clarissa melihat Nadiya dan Salva sangat akrab bagaikan saudara.
"Kalian kok keliatan akrab? Kalian teman dari kecil?" Ucap Clarissa.
"Engga Saa, Kita temen dari SMA." Ucap Salva.
"Berarti kalian 3 tahun lebih?" Ucap Clarissa.
"Iya betul Saa." Ucap Nadiya.
"Beruntung banget kalian berdua bertemu, Kayak twins deh." Ucap Clarissa.
"Udah banyak orang yang bilang kita itu twins, Kamu adalah orang ke 99999 kali yang bilang kami twins. Eh tapi di liat liat kamu kok keliatan muda banget Saa?" Ucap Salva.
"Eh lo gatau Sal? Clarissa tuh baru lulusan kemaren karena emang passion nya tinggi dan pinter jadi yaa dia bisa keterima di perusahaan. Emang keren dia Sal." Ucap Nadiya.
"Eh Nad jangan gitu dong, Malu gua. Gua juga di perusahaan berasa paling kecil sendiri." Ucap Clarissa.
"Perusahaan ga butuh umur lo, Tapi otak lo." Ucap Salva sambil tertawa.
Sampailah mereka di tempat tujuan, Mereka turun dari kereta dan berjalan keluar dari stasiun mereka kemudian mencari sebuah angkutan umum guna untuk menuju musuem. Perjalanan 20 menit untuk sampai ke museum. Sampailah mereka. Mereka melihat, Membaca, Mendengar, dan Memotret. Clarissa sedikit dengan benda benda antik dan kuno itu membuatnya tekejut pada saat disana. Nadiya dan Salva sedikit aneh melihat Clarissa sangat menyukai benda benda kuno dan antik.
"Dia masih muda, Tapi pikirannya selalu memikirkan kejadian masa lampau. Kemungkinan besar ia hidup di masa lampau." Ucap Nadiya pada Salva.
"Merasakan hidup di masa lampau dan mati di masa sekarang, Merasa tumbuh di masa lalu namun perlahan akan mati di masa sekarang." Ucap Salva.
Setelah beberapa jam berada di museum, mondar mandir kesana kemari dan melihat beberapa corak benda dan peninggalan peninggalan lama, Clarissa akhirnya mengajak Nadiya dan Salva pulang.
"Pulang yok, besok buat rehat. Senin harus kerja lagi." Ucap Clarissa.
"Produktif banget lu Sa." Ucap Salva.
"Yakali bibit unggul ga produktif Sal, Kita kan tenaga yang udah tua." Ucap Nadiya sambil tertawa.
Tiba tiba Salva mengatakan.
"Eh, Michael dah punya pacar?" Ucap Salva pada Nadiya.
Namun Clarissa mendengarnya.
"Kenal Michael Sal?" Ucap Clarissa.
"Dia tuh mantannya." Ucap Nadiya.
"NADD!! LU DIEM!!!" UCAP SALVA.
"Duh gua keceplosan Sal, Gapapa deh gua percaya sama Clarissa." Ucap Nadiya.
"Ohh baru tau gua kalo lu mantannya. Kirain ya orang kek dia ga bakal pacaran gitu. Misterius banget." Ucap Clarissa.
"Kan bener, Sekarang tuh dia misterius banget Sal, Apa gua bilang." Ucap Nadiya.
"Heran deh gua, Padahal dulu pas sama gua gak kayak gitu, Beda banget. Sekarang masih ngerokok?" Ucap Salva.
"Masih, Dia malah tambah kenceng ngerokok nya." Ucap Nadiya.
"Heran." Ucap Salva.
Sementara itu Clarissa hanya mendengarkan mereka berbicara, Menyimak dengan saksama dan ternyata memang benar. Ada sesuatu mengganjal dari perlakuan Michael, Dia baik menurut Clarissa tapi dia tidak baik dengan dirinya sendiri.
Komentar
Posting Komentar