Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2024

Bagian 15, Aku Melanjutkannya Lagi

Bagian 15 Aku Melanjutkannya Lagi 1 bulan setelah berliburan telah berlalu. Semuanya tengah merasakan senang. Semua bergembira dengan liburannya setelah sekian lama bekerja akhirnya terbayar juga dengan rasa senangnya. Rasanya seperti benar benar keluarga, Menyatu, Saling menjaga dan penuh kasih sayang. Dari kejadian lusa hari itu Clarissa berfikir matang matang. "Ada apa dengan semua ini, Mengapa semua hal yang tampak di mataku adalah sebuah kebahagiaan semua. Mengapa dari semua temanku yang disini menunjukkan kebahagiaan di setiap harinya? Apakah mereka semua palsu? Apakah mereka semua tak pernah menunjukkan kesedihan padaku atau bahkan pada dunia?" Ucap Clarissa Berfikir.  Clarissa bergegas untuk mencari jawaban lagi. 6 Hari setelah nya Clarissa beranjak mencari Michael. Mengapa ia yang selalu di cari karena tak ada lagi kepalsuan dari dalam dirinya hampir terungkap, Dari rokoknya dan raut wajahnya di setiap hari. Seperti seseorang yang menguatkan dirinya di setiap hari. C...

Bagian 14, Peri Kecil Dari Ibunya

Bagian 14 Peri Kecil Dari Ibunya "Udah deh diem lu. Eh Kel, Clarissa kemarin juga ngerekomen buat kita liburan di laut atau pantai terus nanti kita keliling lautan pake perahu." Ucap Nadiya.  "Gua juga suka laut, Ntar gua cari laut yang ada Perahunya. Keknya seru deh Nad." Ucap Michael.  "Jadi? Kita mau ke Laut Kel?" Ucap Nadiya.  "Kemungkinan besar iya. Ntar kalo semuanya setuju yaa kita kesana aja. Salva aman kan? Dia kemana aja mau?" Ucap Michael.  "Tumben nyebut namanya, Aman kalo Salva." Ucap Nadiya. "Udah kan? Engga ada lagi yang mau di obrolin Nad?" Ucap Michael.  "Engga ada, Udah ayo abisin dulu. Habis ini kita balik ke kantor." Ucap Nadiya.  Selang beberapa waktu Michael dan Nadiya menghabiskan makanan nya, Kemudian mereka berdua kembali lagi ke kantornya.  Nadiya masuk ke dalam ruangannya.  "Firasat gua buruk deh. Michael agak berbeda. Apa dia berbunga bunga yaa?" Ucap Nadiya dalam hati. "Hai...

Bagian 13, Hanya Mendengarnya Bahkan Tak Pernah Mengenalnya

Bagian 13  Hanya Mendengarnya Bahkan Tak Pernah Mengenalnya Setelah Michael keluar dari ruangan tersebut, Clarissa duduk dan menyapa Nadiya.  "Hai Nad?" Ucap Clarissa.  "Iya, Gua tau kok Sa. Gimana lu masih sanggup?" Ucap Nadiya.  "Masih, Gua mau jalan beriringan aja. Siapa tau nanti ngerasain di waktu yang tepat. Eh kita boleh ajak orang luar buat liburan Nad?" Ucap Clarissa.  "Bagus deh, Gua ikut seneng kalo lu kayak gitu. Boleh keknya Sa, Sekalian buat nambah temen juga, Siapa tau gua ketemu jodoh yang baik dan benar." Ucap Nadiya.  "Nad?! Lu inget umur gua kan? Yakali lu suka sama yang lebih muda." Ucap Clarissa.  "Yakan jodoh ga ada yang tau Sa." Ucap Nadiya.  "Iya juga yaa." Ucap Clarissa.  Percakapan pun selesai. Clarissa meninggalkan ruangannya dan bekerja kembali.  Sementara itu di akhir pekan Michael mengontak teman temannya untuk mengajak berlibur bersama. Namun semua teman teman nya benar benar sibuk deng...

Bagian 12, Pertama Kali Bersama Sama Hingga Lupa

Bagian 12 Pertama Kali Bersama Sama Hingga Lupa Dari hari ke hari Clarissa semakin bertanya tanya dengan dirinya sendiri. Semakin lama ia terjebak dalam kebingungan sampai ingin membuatnya berhenti. Namun seketika ingin berhenti Clarissa selalu mengingat mengapa ia memulai sesuatu itu dan rasa penasarannya yang selalu ada di samping hidupnya membuat Clarissa menjadi manusia yang selalu memperjuangkan sesuatu tanpa putus langkah ditengah jalan. Suatu hari Clarissa benar benar menyerah, Clarissa memutuskan untuk memfokuskan dirinya kepada dunia pekerjaannya. Clarissa membagi waktu penasarannya hanya sedikit, Clarissa lebih menyayangkan waktunya untuk pekerjaannya dari pada harus bertengkar dengan kebingungannya. Suatu hari Michael sedang duduk bersantai di depan kantornya, Kursi yang biasa ia tempati setiap pagi. Clarissa dan Nadiya lewat. Nadiya menyapa Michael. "Santai banget lu Kel." Ucap Nadiya. Michael melirik. "Iya, Liburan bulan depan mau ngapain yaa?" U...

Bagian 11, Karena Katanya Cinta Itu Luas

Bagian 11 Karena Katanya Cinta Itu Luas Terlepas dari ucapan Nadiya yang begitu mengagetkan membuat Clarissa berfikir lebih jauh lagi, Membuat Clarissa lebih penasaran lagi bahkan sampai bertanya tanya. Sendirian lagi dan sendirian lagi.  "Duh ini kenapa yaa? Apakah masa masa SMA gua dulu terlalu menyeramkan? Apakah masa masa gua dulu terlalu salah pilih jalan? Bahkan rasa untuk mencintai sesuatu itu tidak ada? Apa gua orang yang gabole mencintai? Masa iya? Masa Tuhan gitu ke gua? Gua udah terlalu jauh? Engga juga, Orang orang juga bilang gua masih muda. Tapi kok orang orang mempunyai masa masa itu dan gua? Engga. Polos banget gua dah. Apa gua cari tau sendiri ya? Keknya gua perlu deh dari tau sendiri, Apakah gua bakal tersesat dengan jalan yg gua pilih? Tapi gua penasaran. Kenapa engga?!! Ayo kita coba." Ucap Clarissa yang tengah berbaring di kamarnya sembari ingin menutup kedua matanya hingga terlelap tidur.  Selepas Clarissa tertidur. Clarissa bermimpi telah bertemu dengan...

Bagian 10, Jatuh Cinta itu Gampang, Yang Susah Ngejalaninnya

Bagian 10 Jatuh Cinta itu Gampang, Yang Susah  Ngejalaninnya "Eh pergi makan yok, Gua laper banget deh." Ucap Salva. "Eh udah selesai?" Ucap Clarissa. "Udah ayo kita bisa lanjut cerita di tempat makan." Ucap Nadiya. Kemudian mereka pun pergi mencari tempat makan. "Eh Pak, Stop stop!!!" Ucap Salva pada sopir taxi. "Kalean liat deh, Ini tuh tempat makan favorit gua jaman SMA. Disini aja yok. " Ucap Salva. "Ayo aja." Ucap Clarissa dan Nadiya. Terpapar dan terlihat bertuliskan makanan bertema "ramen". Mereka pun berhenti dan meninggalkan pak sopir. "Wah keliatannya keren, Baru pernah liat gua." Ucap Clarissa. "Khas Jepang katanya, Tempat di sini juga bersih." Ucap Salva. "Ayo." Ucap Nadiya. Setelah mereka memesan dan menghabiskan makanan, Mereka memilih untuk beristirahat sebentar. Salva membahas Michael kembali. "Kalo kesini keinget jaman jaman SMA deh gua." Ucap Sal...

Bagian 9, Kepergian Di Museum

Bagian 9 Kepergian Di Museum Keesokan harinya Clarissa, Nadiya dan satu teman Nadiya bertemu di halte bus. Clarissa yang menemui mereka berdua di halte bus.  Sebelum mereka berdua berangkat Clarissa bertemu dan bertegur sapa dengan teman Nadiya, Ia bernama Salva.  "Clarissa sini." Ucap Nadiya melambaikan tangan.  Clarissa melihat nya dan bergegas untuk menemui Mereka berdua. Ketika berjumpa Nadiya memperkenalkan salah satu temannya.  "Eh Sal, Kenalan dong." Ucap Nadiya.  Salva mengulurkan tangannya dan menyebutkan namanya, begitupun juga Clarissa. Mereka berangkat menuju museum dengan menaiki kereta. Ketika dalam perjalanan Clarissa melihat Nadiya dan Salva sangat akrab bagaikan saudara.  "Kalian kok keliatan akrab? Kalian teman dari kecil?" Ucap Clarissa.  "Engga Saa, Kita temen dari SMA." Ucap Salva.  "Berarti kalian 3 tahun lebih?" Ucap Clarissa.  "Iya betul Saa." Ucap Nadiya.  "Beruntung banget kalian berdua bertemu, ...

Bagian 8, Karena Kita Seperti Sistem Dan Lingkungan

Bagian 8 Karena Kita Seperti Sistem Dan Lingkungan Sampailah mereka di toko sandwich.  "Eh Clarissa, Pesen dulu aja. Aku mau ke warung depan bentar." Ucap Michael.  "Eh di warung depan situ ga ada rokok, Di bagian paling selatan aja tuh. Banyak rokok." Ucap Clarissa.  Clarissa mengetahuinya, Karena selang 2 minggu kemarin Clarissa selalu berjalan jalan berpindah tempat dari satu ke tempat lainnya. Guna untuk adaptasi dengan lingkungan nya. Setelah Michael membeli rokok. Michael kembali. Dan duduk di sebelah Clarissa.  "Udah aku pesenin kok, Tinggal tunggu aja." Ucap Clarissa.  "Iya. Eh boleh ngerokok kan?" Ucap Michael.  "Iya boleh kok." Ucap Clarissa.  Michael pun menyalakan rokoknya dan menghembuskan nafas pertamanya. Sontak membuat Clarissa bertanya.  "Ngerokok itu bikin tenang ya?" Ucap Clarissa.  "Iya, Selain bikin tenang rokok ga bakal bisa bohong kalo itu bikin sakit." Ucap Michael.  "Tapi tenang kan?...

Bagian 7, Aku Tak Menyadari Itu, Mengapa Kamu Mengucapkannya?

Bagian 7 Aku Tak Menyadari Itu, Mengapa Kamu Mengucapkannya?   Clarissa pun sampai di tempat yang ia inginkan, Setelah berlama lama di dalam angkutan umum yang panas itu. Clarissa pun sampai di tempat yang ia tuju. Tak lama kemudian Clarissa memasuki sebuah tempat makan berupa restoran yang sedikit besar dan ramai pembeli.  "Ramai juga ni restoran, Semoga aja rasanya sesuai sama keramaian nya deh." Ucap Clarissa.  Selepas Clarissa makan dan kembali ke kantornya dengan memesan ojek online. Setelah sampai di depan kantornya Clarissa melihat Michael yang memarkir motornya dan berjalan. Clarissa berpapasan dengan Michael.  "Lho? Clarissa sama ojek online? Kirain tadi bareng sama Hexa?" Ucap Michael.  "Engga, Soalnya beda tujuan." Ucap Clarissa.  Michael pun langsung masuk ke dalam kantornya begitupun juga Clarissa.  Setelah Clarissa duduk.  "Yah.. Hari ini emang sedikit berbeda dari sebelumnya gua ngerasa ada beberapa hal yang gabisa gua lakuin, Ada b...

Bagian 6, Adaptasi

Bagian 6 Adaptasi Lusa dari kejadian yang membuat Clarissa merasa benar benar bodoh telah terlewati. Dari sesuatu pekerjaan yang hampir membuatnya di keluarkan dari kantornya ternyata itu tidak terjadi. Kali ini Clarissa tak sadar telah meninggalkan bolpointnya di meja Michael.  Saat itu sebelum berangkat ke kantornya Clarissa mengecek barang barang yang akan di bawanya terutama tasnya. Setelah mengeceknya Clarissa heran akan bolpointnya.  "Mengapa bolpointku tidak berada di dalam tas?" Ucap Clarissa.  Clarissa resah dan terus mencari bolpointnya yang hilang. Clarissa mengeceknya di baju yang kemarin ia pakai. Namun Bolpointnya tidak di temukan. Setelah beberapa menit Clarissa mencarinya kemudian Clarissa pasrah dan memutuskan untuk berangkat.  Ketika Clarissa berangkat dan sampai di kantornya, Michael sedang duduk di depan kantornya. Saat Clarissa akan masuk ke dalam kantornya mata Michael tak bisa berpaling pada Clarissa. Lalu.  "Clarissa." Ucap Michael. ...

Bagian 5, Setelah Semua Lembaran Yang Ku Bawa Telah Jatuh

Bagian 5 Setelah Semua Lembaran Yang Ku Bawa Telah Jatuh Nadiya dan Michael sampai di toko sandwich buah. Mereka pun turun. Mereka menikmati jam istirahat bersama dan berbicara tentang hal hal kecil kemudian mereka kembali ke kantornya dan meneruskan pekerjaannya. Setelah mereka berdua sampai di kantornya, Hexa membawa sebuah berkas berkas laporan. Hexa sudah menunggu di meja Nadiya.  "Nad? Darimana lo?" Ucap Hexa.  "Habis makan siang, Ngapain lo ada di meja gua?" Ucap Nadiya.  "Santai dong, Galak bener. Gua mo bawain berkas berkas laporan. Sisanya gua serahin ke lo. Dah ya." Ucap Hexa.  "Okey, Makasih Hexa." Ucap Nadiya.  Clarissa tak sengaja mendengar pembicaraan Hexa dan Nadiya. Namun Clarissa acuh dengan pembicaraan Hexa dan Nadiya. Ntah mengapa telinganya tetap bisa merespon nya meskipun pikiran Clarissa sedang terfokus pada pekerjaannya.  Setelah Clarissa menyelesaikan pekerjaannya. Clarissa menyerahkan pekerjaannya kepada Nadiya.  "Mb...

Bagian 4, Kala Dewasa Dia Berbicara Tentang Rumah

Bagian 4 Kala Dewasa Dia Berbicara Tentang Rumah Nadiya dan Michael menuju toko sandwich buah bersama. Nadiya adalah salah satu teman SMA satu angkatan dengan Michael. Nadiya adalah salah satu seorang yang membantu Michael pada saat Michael tak memiliki pekerjaan. Pada saat Michael kesana kemari melamar pekerjaan, Namun tak ada satupun yang membalasnya dan menerimanya. Untungnya Nadiya tau betul bagaimana sifat dan perilaku Michael, Nadiya mengenalnya cukup jauh, Dari kelas 10 SMA. Mungkin Nadiya merasa cocok jika pekerjaan ini di berikan pada Michael saat itu. Bahkan sampai sekarang setelah 3 tahun berjalan Michael masih bisa improve terhadap pekerjaannya dan menjadikannya lebih baik lagi meskipun sedikit demi sedikit. Dalam perjalanannya menuju toko sandwich buah. "Nad? Lu ga kepanasan kan?" Ucap Michael. "Engga, Udah tenang aja. Berapa kali tiap gua nebeng ke lo, Lo selalu nanya gini dah." Ucap Nadiya. "Yakan cuaca hari ini panas banget Nad, Siapa tau ...

Bagian 3, Pikiran Yang Terganggu

Bagian 3 Pikiran Yang Terganggu Ternyata Clarissa melihat seorang lelaki yang sedang duduk disana (tepat di depan tokonya).   Setelah Clarissa semakin dekat dengan toko yang ia tuju, Ternyata itu adalah Michael. Clarissa berjalan dan menundukkan kepalanya kemudian masuk ke dalam toko tersebut.  "Ohh ternyata disini tempat Mas Michael istirahat." Ucap Clarissa dalam hati.  Setelah masuk ke dalam toko tersebut, Ternyata toko tersebut menjual sandwich  buah. Clarissa membelinya kemudian Clarissa berfikir. "Gabung sama Mas Michael ga ya? Masa iya satu kantor ga akrab. Duh." Ucap Clarissa dalam hati.  Clarissa kebingungan pada saat itu antara bergabung satu meja dengan Michael atau tidak. Setelah berfikir selama kurang lebih 7 menit, Setelah pesanan yang Clarissa pilih sudah siap. Clarissa sudah memutuskan, Untuk tidak bergabung dengan Michael.  "Karena aku belum deket, Karena aku baru memasuki kantor selama 2 bulan kurang lebih. Mungkin aku tak harus berga...

Bagian 2, Setelah 60 Hari

Bagian 2 Setelah 60 Hari Dua bulan telah berlalu, Keseharian Michael ketika pagi hari adalah 60 hari penuh ia di sapa oleh Clarissa. Michael mulai terbiasa dengan hal hal di pagi harinya. Awalnya Michael merasa itu adalah hal yang baru, Namun lama kelamaan itu adalah hal yang membuatnya terbiasa, Menghabiskan rokok di depan kantornya. Di hari ke 62 terjadi keajaiban yang luar biasa. Mungkin itu seperti hal yang di luar ekspetasi Michael. Kala itu Michael berangkat ke kantor lebih awal. Melakukan kebiasaannya tiap hari lalu Clarissa pun sama. Hari ini Clarissa berangkat lebih awal dari biasanya. Seketika Michael sedang duduk di depan kantornya, Clarissa yang hendak masuk ke kantornya pun memberhentikan langkahnya. "Mas? Engga bosen ngerokok terus?" Ucap Clarissa. Mata Michael yang sedang melihat jalanan yang bergemuruh dan banyak orang yang terburu buru pun memalingkan pandangnya untuk menatap Clarissa. Dengan tatapan polos dan sedikit kosong. Michael membuka mulutnya. ...